Saya terpaksa loncat jauh tema kali ini mengenai Bayi, karena sesuai janji saya bahwa saya akan menulis berurutan mengenai pengalaman saya dari hal sebelum menikah dengan mengurus dokumen untuk menikah, dokumen untuk Visa Family (Kumpul Keluarga/Tinggal bersama suami di jerman), Dan menulis tentang semua serba serbi setelah tiba di Jerman dan tinggal di Jerman.
Alhamdulillah saat ini saya dan suami sudah di karunia satu orang Putri Cantik yang sangat menggemaskan. Dan Insyallah saya juga akan menulis tentang semua pengalaman saya menjadi seorang ibu, sejak pengalaman hamil dan mempunyai seorang bayi.
Artikel kali ini saya berpikir untuk saya tulis di blog agar sayapun selalu ingat dan kiranya bisa berbagi kepada para Ibu baru lain nya di manapun berada.
Tulisan ini saya ambil dari artikel Ayah Bunda. Mengenai 10 Tahap penting perkembangan bayi. Yang saat ini usia bayi saya sudah masuk usia 4,5 Bulan dan Alhamdulillah perkembangan bayi saya sangat sehat. dan sudah masuk kepada tahap nomer 5, walau duduknya masih belum stabil karena memang belum genap 5 bulan usianya hehehe. Dan saya sangat gembira dan menikmati tumbuh kembang nya bayi kami.
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Gerakan bayi baru didominasi oleh gerak refleks. Dengan
berkembangnya sistem saraf, di usia 2 bulan gerakan refleksnya
berkurang, dan kemampuan kognitif serta sosial bayi berkembang pesat. Berikut ini 10 tahap perkembangan penting bayi Anda:
1. Tengkurap (usia 3 - 4 bulan). Tengkurap terjadi ketika bayi
berhasil bertumpu pada perutnya dan bertahan pada posisi tersebut
beberapa saat. Anak tengkurap diawali dengan kemampuan memiringkan
badannya ke kanan dan ke kiri, lalu ia belajar berguling di usia 1,5 – 2
bulan. Bayi Anda belajar tengkurap pertama kali pada
satu sisi, dilanjutkan di sisi lain, kemudian berbalik lagi. Ketika
mencapai usia 3-4 bulan, saat otot lehernya semakin kuat ia dapat
berbaring telentang dengan memandang lurus ke depan. Lengan dan kakinya
pun lebih bebas bergerak sejalan dengan kemampuannya menggerak-gerakkan
kepalanya. Ia juga mulai berlatih berguling dan mengangkat kepalanya
dalam posisi tengkurap. Baru di usia 5 bulan ia bisa tengkurap sendiri.
2. Mengangkat kepala (usia 4 bulan). Di usia 2 bulan bayi
Anda mampu mengontrol gerakan leher dan kepalanya. Ia dapat mengangkat
kepala membentuk sudut 45 derajat dengan cara bertopang pada kedua
tangannya saat usiannya 3 bulan. Di usia 4 bulan, bayi
bisa mengangkat kepalanya dengan sudut lebih besar yaitu 90º dalam
posisi tengkurap. Kemampuan mengangkat kepalanya ini membantu melatih
ketajaman penglihatannya. Ia pun mulai menengadahkan kepalanya untuk
mencari Anda bila mendengar suara Anda.
3. Memekik gembira (usia 4-5 bulan). Pernahkan
Anda mendengar si kecil mengeluarkan suara dengan nada tinggi penuh
kesenangan saat berhasil meraih benda yang diinginkan atau ketika ia
merasa senang dengan kehadiran Anda? Di awal hidupnya, suara-suara yang
dikeluarkannya merupakan respons tubuhnya terhadap emosi saat itu. Namun
di usia 4 bulan ke atas, bayi mengeluarkan suara
dengan tujuan lebih jelas. Ia akan berteriak dengan gembira bila
berhasil mencapai keinginannya. Suara yang dikeluarkannya adalah sarana
untuk mengungkapkan perasaannya atau berkomunikasi dengan orang-orang di
sekelilingnya. Masa berceloteh ini memang sangat dinikmati si kecil.
Perhatikan saja saat ia melakukan aktivitas sehari-hari, Anda akan
mendengar celotehannya. Ia akan mengeluarkan suara yang menyerupai huruf
hidup seperti “aaaahh”, “uuuhhh”, “aaiii.”
4. Memegang dua benda di dua tangan ( usia 7–8 bulan). Di
usia 4–5 bulan, keduanya tangan anak semakin terampil. Bila Anda
memberinya mainan berwarna cerah, ia akan menggerakkan lengan dan
tangannya menggapai ke arah mainan tersebut. Gerakan menggapai ini
melatihnya untuk meraih lalu menggenggam dan memindahkan mainan dari
satu tangan ke tangan lain. Di usia 7-8 bulan, keterampilan jari-jemari
si kecil meningkat. Ia akan menggunakan tangan yang berbeda untuk tujuan
berbeda. Satu tangan digunakan untuk bereksporasi, sementara tangan
lain untuk memegang. Perhatikan, bila satu tangannya memegang mainan
kemudian tangan satunya diberikan mainan lain, ia tetap akan memegang
mainan pertamanya namun tangan yang satu mengambil mainan yang Anda
tawarkan itu. Jika ada Anda memberikan sebuah mainan lagi, salah satu
mainan yang sedang dipegangnya itu akan dibuangnya kemudian ia akan
mengenggam mainan ketiga yang Anda tawarkan itu.
5. Duduk (usia 7-8 bulan).
Tonggak perkembangan yang mengagumkan dari seorang anak adalah saat ia
bisa duduk sendiri. Ketika otot-otot punggung dan lehernya sudah cukup
kuat untuk menopang tubuhnya, ia belajar duduk. Setelah belajar
mengangkat kepalanya saat tengkurap, tahap selanjutnya si kecil belajar
bagaimana menyangga tubuhnya menggunakan kedua lengannya dan mengangkat
tubuhnya semacam mini push-up. Sekitar usia 6 bulan, bayi
Anda mencoba duduk sendiri dengan mengandalkan satu atau kedua
tangannya untuk duduk. Baru di usia 7 – 8 bulan ia mengusai kepandaian
baru yaitu dapat duduk sendiri dari tengkurap kemudian bangun sendiri
dengan bantuan tangannya. Dengan kemampuan duduk ini, ia dapat meraih
benda yang diinginkannya.
6. Merangkak (usia 7-8 bulan). Merangkak adalah cara pertama bayi
untuk dapat mengeksplorasi sekeliling ruang untuk mempelajari hal-hal
baru yang menarik perhatiannya. Cara anak merangkak adalah ketika ia
akan belajar keseimbangan melalui tangan dan lututnya kemudian belajar
maju mundur mendorong tubuhnya dengan mendorong lututnya. Kepandaian
merangkak ini adalah juga salah satu cara menguatkan otot-otot yang
akan membantunya belajar berjalan. Usia rata-rata anak belajar
merangkak saat ia mulai dapat duduk tanpa bantuan di usia 7-8 bulan. Dia
dapat mengangkat kepalanya untuk melihat sekelilingnya dan otot-otot
lengan, kaki dan punggungnya cukup kuat untuk mencegahnya jatuh ke
permukaan saat ia mencoba bangkit dengan bantuan tangan dan lututnya. Di
usia 9-10 bulan, bayi Anda mencapai kepandaian baru
yakni merangkak mundur untuk mengambil ancang-ancang duduk. Si kecil
juga menguasai teknik yang lebih maju yaitu “cross-crawling,” gerakan
merangkak menggunakan satu tangan dan satu kaki yang berlawanan
(misalnya tangan kanan dan kaki kiri) secara bersamaan.
7. Makan sendiri (usia 6-9 bulan). Makan sendiri dimulai sejak usia 6 bulan yaitu saat bayi
Anda sudah bisa menggunakan tangan dan jari-jarinya dengan baik dan
koordinasi mata serta tangannya yang juga semakin baik. Si kecil dapat
meraih benda yang jaraknya sekitar 25 cm dengan kedua tangannya kemudian
memindahkan benda dari tangan satu ke tangan lain. Ia juga senang
memasukkan segala sesuatu ke mulut, dan dapat memegang dengan ibu jari
dan telunjuk untuk mengambil makanan. Tambahan pula gigi-geliginya yang
mulai tumbuh di usia 6 bulan membuat si kecil terdorong mulai belajar
menggigit benda yang masuk ke dalam mulutnya. Di usia 6 bulan ia sudah
juga mengonsumsi Makanan Pendamping ASI (MP ASI) atau makanan padat. Di
usia 8-9 bulan, kedua tangannya semakin terampil mengenggam suatu benda.
Ia bisa memegang sendok meski masih kagok ketika memasukkan makanan ke
dalam mulutnya. Biarkan ia bereksperimen menggunakan sendok dan
memasukkan benda itu ke mulutnya.
8. Mengenal anggota keluarga, takut pada orang yang belum dikenal (usia 9-12 bulan).
Saat si kecil sudah mengenali anggota keluarganya di usia sekitar 6
bulan, ia mulai dapat membedakan wajah orang-orang dekat dalam
kehidupannya. Pada masa ini keterikatannya dengan orang yang dikenalnya
lebih berarti. Ia dapat melihat, mendengar dan mengingat orang yang
dikenalnya. Di usia ini pula ia mampu mengamati wajah dengan seksama.
Dari sini ia mulai berkenalan dan akrab dengan orang-orang terdekatnya.
Tak heran di usia 9 bulan ke atas ia mulai sadar wajah orang-orang yang
asing baginya. Ketika ia menyadari sedang seorang diri dengan orang yang
tidak dikenalnya, timbul rasa takut. Bayi usia 8 bulan
sudah bisa merasa takut terhadap orang asing. Si kecil yang mau
digendong oleh orang yang dikenalnya, jadi tiba-tiba lebih mudah
menangis bila ditinggal sendiri bersama orang lain yang tak dikenalnya.
9. Berjalan (usia 12-13 bulan). Langkah
pertama merupakan gerakan awal anak untuk menjadi sosok yang mandiri.
Di usia 8-9 bulan ia mulai bisa mengangkat tubuhnya ke posisi berdiri.
Biasanya si kecil akan menumpukkan kedua tangannya pada meja, kursi atau
perabot rumah tangga atau apapun yang bisa menahan berat badannya. Ia
kemudian akan belajar merambat, menggeserkan kedua tangannya ke samping
diikuti oleh langkah kedua kakinya. Di usia ini kepandaian anak dalam
belajar berjalan semakin baik. Jika Anda memegang kedua tangannya ia
akan menapak dan mulai melangkah. Lama-lama otot-otot kakinya semakin
terlatih dan kuat. Si kecil juga kian semangat menjajal kemampuannya
berjalan. Di usia 11 bulan, ia sudah mampu berdiri sendiri dalam waktu
sekitar 2 detik tanpa bantuan apa pun karena ia memang sudah pandai
menjaga keseimbangan tubuh. Lalu anak mulai mencoba melangkah sendiri
2-3 langkah Di usia 12 bulan, hupla, ia telah siap berjalan meski
kadang-kadang masih sedikit limbung.
10 . Bicara (usia 18 - 24 bulan). Rata-rata
anak bisa lancar bicara di usia 2 tahun. Sebelum kata-kata pertama
keluar dari mulutnya, dia belajar peraturan berbahasa dan melihat
bagaimana orang dewasa berkomunikasi. Ia mengawalinya dengan menggunakan
lidah, mulut, langit-langit dan gigi-geliginya untuk membuat suara
Lambat laun kata-kata tak berbentuk ini menjadi kata yang berarti:
“mama”, “papa”, “bubu”, “susu” dan sebagainya. Sejak itu, setiap saat
anak mengutip kata-kata yang didengarnya baik dari ibu atau orang-orang
di sekitarnya. Kira-kira usia 18-20 bulan, si kecil mempelajari 10
kata per hari. Dari situ ia mulai belajar membentuk kalimat. Di usia 2
tahun, ia dapat membentuk 2-3 kata menjadi satu rangkaian kalimat. Ia
dapat menggambarkan apa yang dilihat, didengar, dirasa, dipikirkan dan
diinginkannya dalam satu rangkaian kalimat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Langkah Membuat Surat Penetapan Pengadilan Negeri Untuk Penambahan Nama Keluarga Suami (Family Name)
Hallo teman-teman semuanya. Saya pernah menuliskan tema ini pada tahun 2015 lalu. Di postingan kali ini saya hanya menambahkan UPDATE t...
-
Beberapa hari lalu ada seorang teman minta tolong dikirimkan contoh berkas ketika saya akan menikah dahulu. Padahal saya sudah cukup lama ma...
-
Kali ini saya menulis tentang Prenuptial Agreement atau bahasa Indonesia nya adalah Surat perjanjian pra nikah yang di buat oleh kedua calon...
-
Hallo teman teman Blogger :) Apa kabar semua nya? semoga semua dalam keadaan sehat sehat saja yah dan selalu tetap semangat menjalani hari...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar